Kosmetik Halal

Friends

Apa pengorbananmu demi pendidikan?

 Siapa yang tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? tentu saja semua orang ingin mendapatkan pendidikan yang tinggi, yang layak dan mendapat gelar dan apresiasi atas prestasinya di dunia pendidikan yang ia tempuh. Tapi, tidak semua orang memperoleh kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan. Banyak masyarakat di indonesia yang harus memupuk keinginannya memperoleh pendidikan dikarenakan  faktor biaya. Zaman sekarang ini, banyak sekali anak-anak muda yang sudah kehilangan semangat dalam menimba ilmu. Padahal kebanyakan dari mereka telah memperoleh kesempatan, memiliki ekonomi yang kuat, dan dilengkapi fasilitas yang memadai. Apa yang kamu korbankan untuk sebuah ilmu? Maka dari itu, jika kamu lebih beruntung dari mereka, manfaatkanlah kesempatan itu sebaik mungkin...

Dan seperti itu lah yang sedang saya dan rekan-rekan saya lakukan. Kuliah di universitas sriwijaya indralaya merupakan tantangan tersendiri bagi kami yang memilih tidak menetap atau nge-kost di indralaya. Mengapa? jarak yang lumayan jauh dengan waktu tempuh normal kurang lebih satu jam membuat kami harus bergerak lebih pagi kalau tidak mau ketinggalan bis . Bila sudah kesiangan, maka kami harus berdesak-desakan hingga adu siku untuk mendapatkan satu kursi didalam bis. Meskipun sekarang ini pemerintah kota telah menyediakan transmusi  rute Indralaya-palembang. Namun, tidak banyak mahasiswa menggunakan fasilitas ini, karena ongkosnya yang lebih mahal bila dibangdingkan dengan bis kampus.

Untuk menuju kampus tercinta di indralaya, jalur yang kami tempuh merupakan jalur lintas dengan volume kendaraan yang banyak dan didominasi oleh truk-truk ekspedisi besar yang mengangkut barang-barang. Hal ini cukup menggangu perjalanan karena truk-truk pengangkut ini berpotensi menimbulkan kemacetan panjang. Sebab, kebanyakan penyebab macet adalah disebabkan oleh kendaraan truk yang mogok atau mengalami kecelakaan.Truk batubara adalah penyumbang terbesar kemacetan di jalur ini.
Truk batubara terbalik yang menimbulkan kemacetan





Tidak hanya karena kecelakaan atau mogoknya truk dijalan, namun akibat kondisi jalan yang buruk dan berlubang, serta jalan yang sempit ini juga memicu kemacetan. Kemacetan diperparah bila para pengemudi kendaraan tidak sabar yang menimbulkan penumpukan kendaraan.

Namun, saat ini pemerintah kota sedang melakukan pelebaran jalan pada jalur ini, sudah sering pula dilakukan perbaikan jalan dengan melakukan peng-aspal-an di titik tertentu yang rusak. Setidaknya hal ini membantu kelancaran akses menuju indralaya. Meskipun proyek itu belum rampung, tapi semoga saja cepat selesai sehingga dapat mengurangi potensi kemacetan di jalur ini.

macet di jalur indralaya-palembang




 Kondisi jalan berdebu, dengan fasilitas transportasi yang kurang memadai ini menjadi saksi betapa kerasnya perjuangan kami menimba ilmu di bangku kuliah untuk mencapai gelar sarjana.  Namun, hal ini kami nikmati, meskipun peluh dan keluh sering terucap namun hal itu akan setimpal dan berbuah manis bila ditekuni dengan ikhlas. Seperti inilah cara kami menghargai sulitnya menempuh pendidikan. Kuliah di indralaya ini menjadi kebanggan tersendiri bila mampu menyelesaikan studi disini. Bagaimana dengan dirimu? sudah siapkah kamu berkorban untuk pendidikan mu? That's ur choice....


Gesit 4 Beritapagi- Pasukan Talang Kerangga

Masa SMA adalah masa dimana saya berjibaku dengan segala macam aktifitas baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler. Bagi saya pengalaman saat menduduki bangku SMA adalah pengalaman berarti yang memberi banyak inspirasi dalam kehidupan. Ikut kegiatan Kepramukaan dan Kelompok Ilmiah Remaja adalah salah satu aktifitas yang saya tekuni dibidang ekstrakulikuler. Keikutsertaan saya diorganisasi ternyata belum membuat saya merasa puas dengan prestasi yang saya punya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mencari pengalaman baru sebagai seorang wartawan pelajar disalah satu media cetak di kota saya.

Menjadi salah satu bagian dari keluarga besar BeritaPagi Palembang, merupakan kebanggaan tersendiri. Basecamp yang terletak dijalan Talang Kerangga ini memberi segudang cerita. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapat selama setahun berkerja sebagai seorang wartawan pelajar. Gesit 4 yang merupakan kepanjangan dari Generasi Siswa Terdepan angkatan 4 menjadi keluarga baru saya sejak tahun 2009. Gesit 4 terdiri dari enam anggota (saya, Dewi Ariesi R, Nisa, Ahmad Suaif, Rendi Hariwijaya, dan Hamdi) dengan seorang ketua koordinator bernama Pratiwi Eka Putri. Kami dibawah asuhan mbak Messi Parlinda yang selalu memberi semangat dan selalu sabar mendidik kami agar dapat menghasilkan tulisan yang baik.

nisa,saya dan eka si ibu ketua

eef,dewi,saya,eka,rendi dan nisa. hamdi berhalangan hadir

foto bersama kru gesit 1-5, paling tengah mb messi dan anaknya

Sering sekali muncul rasa rindu akan keadaan dimana semua kru gesit berkumpul. Rapat dihari kamis membahas deadline yang selalu dibumbui dengan tawa dan canda menjadikan kami lebih akrab satu sama lain. Adakalanya pula disaat sedang serius, kami harus benar-benar profesional. Don't u remember??Dan sekarang kru Gesit 1 sampai 5 telah meniti jalan masing-masing, hampir tidak ada waktu untuk sekedar berkumpul bersama. Tapi bagi saya.. moment saat bersama kru Gesit dan Beritapagi Palembang adalah moment spesial yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Thanks buat kalian semua yang telah memberi warna dalam hidup ini. Pengalaman bersama kalian ini mengisi bagian tersendiri dihati .... <3

ini salah satu hasil tulisan kru Gesit 4 dalam surat kabar BeritaPagi Palembang, edisi 30 Agustus 2009 halaman 24



Makasih yaa .. sudah mau dibaca semoga cerita  ini bermanfaat.. :D

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More